

Penulis | Pembicara | Pencerita
Disyukuri. Ini yang saya lakukan akhir Januari ini. Makanya, saya kasih judul di atas dengan kata “Menyenangkan”. Apakah saya menghasilkan banyak uang bulan Januari 2025 ini? Tidak juga. Hanya saja, saya masih menyimpan segudang optimisme. Memang, di Januari 2025 ini, ada kawan yang punya perusahaan (bisnis) dan omset bisnisnya melonjak drastis. Euforia tahun baru, isra mi’raj, imlek yang bikin libur panjang. Rezeki melimpah bagi kawan-kawan saya. Tentu saya juga ikut senang.
Saya ingat pernah baca perihal apa yang disebut dengan “Daily Gratitude Habit”, kebiasaan untuk mensyukuri hidup setiap hari. Konon, seperti yang sudah dibuktikan oleh studi-studi imilah (jadi based on emprical science), habit ajaib ini memiliki dampak yang powerful bagi perjalanan hidup kita. Maka, saya pun melakukannya. Setiap hari. Termasuk sekarang ini, syukur “Bulanan” untuk mensyukuri bisnis saya dan tim.
Kami sekarang menjalani bisnis sebagai perusahaan jasa. Maka, setiap hari yang kita lakukan adalah melakukan edukasi dan ditutup dengan “Penawaran”. Hasilnya, cukup menggembirakan. Sekian klien “personal branding” bisa kita fasilitasi. Intinya, kami ingin maju bersama. Alhamdulillah. Tentu sebuah awalan yang baik. Setidaknya, memberikan motivasi tersendiri bagi kami. Ya, kami masih bisa berkontribusi untuk kemajuan bersama.
Ke depan, kami tentu akan terus menjalin kerja-kerja kolaborasi. Semakin banyak kerja kolaborasi, tentu semakin banyak pula tim yang terlibat. Kami juga berusaha mengantisipasinya. Menjalin komunikasi. Merekrut tim-tim muda yang punya keunggulan spesifik di bidangnya. Filosofi kami tidak bekerja semata-mata karena “cuan” atau “uang”. Tapi, lebih dari itu, kerja-kerja peradaban. Mungkin terlihat agak hiperbolis. Tapi, itu yang menjadikan kami semangat bekerja (berkarya).
Mungkin ada yang bertanya? Kami sebenarnya bisa apa?
Sebagai konsultan branding, kami sampai sekarang tentu masih aktif memberikan edukasi-edukasi seputar branding. Baik personal branding, corporate branding, city branding, cultural branding, dan seterusnya. Juga, analisis-analisis mendalam seputar kasus-kasus branding di dalam maupun di luar negeri. Kami percaya, mereka yang begitu menaruh perhatian pada perkara branding, ia akan, istilahnya, menonjol dalam kerumunan (stand out from the crowd).
Dari branding demkkian, komunikasi terjalin, jejaring terbuka ke berbagai kalangan. Selanjutnya adalah kerja-kerja kolaborasi yang diharapkan bisa berjalan. Siklus hidup yang saling menguntungkan. Ada satu spirit yang menjadikan kami tetap terus bekerja. Kami meyakini, kehadiran kami bisa membantu kemajuan sesama. Itu sebabnya, bisa menghibur diri kami, setidaknya saya dan tim berguna. Itu saja. Jadi, sekarang, dalam perkara branding, apa keluhanmu? Kami siap membantu. [Yons Achmad]