

Penulis | Pembicara | Pencerita
Praktik Afirmasi Diri
Oleh: Yons Achmad
What you think is what you get.
What you believe is what you receive.
Februari katanya bulan penuh cinta. Tersebab misalnya adanya Hari Valentine, 14 Februari sebagai hari kasih sayang. Yang, tentu saja saya tak merayakannya. Tapi, setidaknya, boleh juga Februari ini tetap menjadi bulan penuh cinta, berwarna, sekaligus bermakna. Saya, tentu juga berharap seperti itu. Hanya, khusus untuk pencapaian karir dan bisnis, saya melengkapinya dengan praktik dari apa yang disebut Teori Afirmasi Diri.
Pada awal Februari ini, saya akan memulainya. Sebelumnya, saya ingat sebuah pandangan yang lumayan menarik. Konon, semesta ini hanya memantulkan apa yang kamu pikirkan dan rasakan. Semacam hukum resonansi dan gaya tarik menarik (law of attraction ): Kamu berprasangka positif akan hidupmu, maka kekuatan semesta akan mengirim balik energi positif yang dahsyat itu dalam kehidupanmu yang real. Kamu berprasangka negatif akan nasib hidupmu, maka Invisible Hand akan benar-benar mengirim balik rentetan ketidakberuntungan dalam sejarah hidupmu.
Sebagai seorang muslim, tentu ada kritik atas “ajaran” itu. Tampak sekuler, seolah semesta berjalan begitu saja. Tak ada yang mengaturnya. Di sini, tentu saya tak bakal sekadar percaya dan berprasangka pada “Semesta”, tapi yang mengaturnya. Tak lain tak bukan, saya memulainya dengan berprasangka baik kepada Allah. Pengendali utama dan satu-satunya alam semesta ini. Awal Februari ini, setidaknya saya masih diberikan nafas, umur panjang untuk menjalani kehidupan. Masalah? Tentu masih saya hadapi. Tugas saya hanyalah satu-satu menyelesaikan masalah itu. Perlu proses, rencana, eksekusi dan evaluasi. Tapi semuanya itu dimulai dari. Ya benar. Afirmasi Diri.
Teori Afirmasi diri, dari pengertian yang saya baca, teori yang menjelaskan cara mempertahankan citra diri yang positif. Teori ini dikembangkan oleh psikolog Claude Steele pada tahun 1988. Praktiknya, afirmasi diri adalah praktik mengucapkan pernyataan positif secara berulang-ulang untuk meningkatkan kepercayaan diri. Afirmasi diri dapat membantu seseorang untuk berpikir positif dan menjauhi sabotase diri.
Singkatnya, self-affirmation atau self afirmasi adalah praktik atau tindakan seseorang menyatakan atau menguatkan nilai-nilai positif, kualitas diri yang baik, dan tujuan positif mengenai diri mereka sendiri. Manfaatnya, self-affirmation dapat memiliki dampak positif pada kesejahteraan mental, mengurangi stres, dan meningkatkan resilience terhadap tantangan hidup. Hal ini juga dapat membantu seseorang menghadapi kritik atau situasi sulit dengan lebih positif. Tapi yang utama, membantu mencapai mimpi-mimpinya.
Bismilah, saya akan mencobanya:
Afirmasi untuk Keberhasilan:
Afirmasi untuk Hubungan Sosial
Afirmasi untuk Kesehatan Mental
Afirmasi untuk Kesehatan Fisik
Afirmasi Produktivitas
Afirmasi Keuangan dan kesejahteraan
Setidaknya itu praktik afirmasi diri yang saya jalankan. Bismillah, mohon doa teman teman-teman. Tentu, saya juga berdoa yang terbaik buat teman-teman semua. Tetap produktif, jaga kesehatan dan berkarya sebaik mungkin (yang terbaik) di hari ini. Insyaallah kabar baik akan datang secara menyenangkan. []