Seni Bukan Anak Tiri

Apakah dunia kenal Indonesia karena jago matematika? Tidak. Apakah karena pakar IT nya? Tidak. Apakah orang luar berguru pada ekonom-ekonom kita? Tidak. Apakah mereka juga belajar dari militer kita? Tidak. Lalu, apa yang membuat Indonesia dikenal dan mereka banyak belajar tentangnya? Tak lain dan tak bukan, mereka kagum dengan Indonesia karena seni dan budayanya dan mereka ingin belajar dari Indonesia.

Sayang, perkara seni budaya itu kurang bahkan tidak mendapat tempat di Indonesia. Mulai dari sekolah-sekolah, semuanya belajar “Ilmu Umum”, sementara seni budaya semacam tambahan saja, ekstrakurikuler saja. Ada ya alhamdulillah, tak ada juga tak apa. Kabar baiknya, walau kurang mendapat perhatian, seni budaya Indonesia bisa tampil dan berkiprah di kancah global. Kita harus berani katakan, seni sebenarnya bukan anak tiri, dia anak kandung ibu pertiwi.

Sementara itu, Indonesia sendiri dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa. Dengan lebih dari 17.000 pulau, 1.300 suku bangsa, dan lebih dari 700 bahasa daerah, Indonesia memiliki warisan budaya yang unik dan beragam. Budaya ini tercermin dalam adat istiadat, seni, bahasa, kuliner, hingga kepercayaan masyarakat yang tersebar di seluruh Nusantara.

Hasilnya? Setiap daerah di Indonesia memiliki adat dan tradisi yang khas. Misalnya, upacara Ngaben di Bali yang merupakan prosesi kremasi jenazah sebagai bagian dari kepercayaan Hindu. Di Toraja, Sulawesi Selatan, ada tradisi Rambu Solo’, yaitu upacara pemakaman besar-besaran sebagai penghormatan kepada leluhur. Di Jawa, Grebeg Maulud diadakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, sementara di Sumatra Barat, ada Tradisi Balimau, mandi bersama di sungai menjelang Ramadan.

Seni tradisional Indonesia juga menjadi daya tarik yang luar biasa. Tari Reog Ponorogo, Tari Saman, dan Tari Kecak adalah contoh tarian tradisional yang mendunia. Dalam seni musik, Indonesia memiliki alat musik tradisional seperti Angklung, Gamelan, dan Kolintang yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Indonesia juga kaya akan kuliner khas yang mencerminkan keberagaman budaya. Rendang dari Sumatra Barat, Gudeg dari Yogyakarta, Pempek dari Palembang, dan Papeda dari Papua adalah beberapa contoh makanan tradisional yang terkenal. Selain itu, sambal dalam berbagai variasinya menjadi ciri khas kuliner Indonesia yang tidak bisa dipisahkan dari keseharian masyarakat.

Pakaian adat setiap daerah memiliki makna dan filosofi tersendiri. Batik, yang berasal dari berbagai daerah seperti Pekalongan, Yogyakarta, dan Solo, telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak benda oleh UNESCO. Selain Batik, ada Ulos dari Sumatra Utara, Tenun Ikat dari Nusa Tenggara Timur, dan Songket dari Palembang yang mencerminkan kekayaan seni tekstil Indonesia.

Beberapa hal di atas, menjadi contoh saja bagaimana seni dan budaya Indonesia bisa menjadi tawaran tersendiri bagi dunia. Belum lagi, kekayaan berupa para pekerja dan pecinta seni di tanah air. Lahirkan orang-orang yang tak hanya punya talenta, tapi juga hadirkan kebajikan-kebajikan dalam pemikiran, laku dan tindak-tanduk yang berkebudayaan. Sebuah wajah kearifan yang juga menjadi keunggulan kebangsaan. Sekali lagi, seni bukan anak tiri, dia anak kandung ibu pertiwi yang perlu kita kembangkan dan jadi rujukan, tak hanya bagi bangsa, tapi dunia. []

(Yons Achmad. Kolumnis, tinggal di Depok).

About the Author

Yons Achmad

Penulis | Pembicara | Pencerita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these