Dua Istri Kesayangan

Sekira pukul 23.00, seorang teman mengontak.

“Bro, minta tolong besok sediakan kamerawan dan MC ya?” katanya

“Untuk acara apa?”

“Pernikahan, undangan hanya sekitar 25 orang”

“Siap”

Dadakan banget. Lalu dia bercerita singkat. Saya hanya tersenyum. Doi akan melangsungkan pernikahannya dengan istri kedua. Nyalinya luar biasa. Saya tak banyak bertanya. Hanya, setelah acara akad selesai, lalu makan-makan bersama, cerita-cerita itu meluncur.

Apakah dia tak lagi sayang pada istri pertama?

Tetap sayang. Tapi, kenapa harus menikah lagi?

Banyak alasannya. Tapi, salah satunya karena harus LDR dengan istri pertamanya. Ia berada di sebuah kota yang konon di situlah banyak uang bisa didapatkannya. Uang ada, tapi nggak mau “jajan”. Malam-malam, kok rasanya jadi kesepian.

Lalu kepikiran, gimana kalau menikah lagi? Ide yang menarik.

Alkisah, bertemulah dia dengan seorang perempuan berjilbab. Suaminya sudah meninggal. Perempuan itu hidup menjanda dengan satu anak. Rupanya, sang kawan, dengan tak menampik sedikit rasa kasihan, tapi juga tertarik dengan wajah cantik perempuan itu, tak butuh waktu lama, keduanya memutuskan untuk menikah.

Apakah ketika menikah lagi istri pertamanya tahu? Tidak.

Kini, dia hidup dengan dua istri kesayangan. Satu di kota tempat dirinya bekerja. Satu lagi di kampung halamannya.  Sebuah episode kisah yang cukup unik dan tak semua orang bisa dan berani menjalani kehidupan semacam itu.

(Yons Achmad. Kolumnis, tinggal di Depok)

About the Author

Yons Achmad

Penulis | Pembicara | Pencerita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these