

Penulis | Pembicara | Pencerita
Semakin banyak saja saya dengar orang mengeluh. Semua gara-gara ekonomi sulit. Salah satunya karena salah urus negara. Semua kena imbasnya. Memang, perlawanan atas segala ketidakadilan diperlukan. Tapi, agar tidak hancur berantakan, kita tetap perlu punya siasat jitu bertahan hidup di tengah ekonomi sulit sekarang ini.
Apakah ada jaminan siasat jitu ini bakal berhasil? Artinya, berhasil membawa kita ke luar dari kesulitan hidup di tengah ekonomi sulit sekarang ini? Semuanya, saya kira akan terjawab ketika serius mencobanya. Apa saja? Banyak. Tapi, silakan coba tiga hal ini saja.
Pertama, hiduplah hemat. Untuk yang pertama ini, sebenarnya warisan dari keluarga. Terutama nasihat ibu saya (almarhum). “Semuanya, akan menjadi cukup kalau hemat”. Kira-kira, tanpa harus dijelaskan panjang lebar, semua pasti sudah memahaminya. Betul, seberapapun yang kita punya, kalau hidup hemat, semuanya menjadi cukup.
Kedua, ciptakan peluang. Dalam setiap kehidupan, selalu ada peluang. Hanya orang-orang yang jeli saja yang bisa mendapatkan sekaligus bisa menciptakan peluang. Dalam konteks ini, adalah peluang untuk meningkatkan karir, peluang untuk menjadikan bisnis terus bertahan dan tumbuh, baik cepat maupun perlahan. Peluang, biasanya terkait dengan momentum. Biasanya juga, jarang terjadi untuk kedua kalinya. Maka, jitu ciptakan peluang dengan memanfaatkan momentum, segala sesuatu menjadi mungkin. Bukan mustahil.
Ketiga, terus komunikasikan. Saya punya mentor bisnis. Beliau pernah bilang, “Kunci bisnis adalah penawaran”. Orang boleh sepakat atau tidak. Tapi, saya menjalankan saran ini. Saya terus melakukan “Penawaran” kepada prospek. Ada yang berhasil, ada yang belum (saya tak bilang tidak). Artinya, terus mengomunikasikan. Tak lain dan tak bukan, produk kita, baik berupa barang maupun jasa.
Beberapa hal di atas, mungkin tampak sederhana. Tapi, rasa-rasanya, kalau dijalankan kok masuk akal juga. Itu sebabnya, saya tidak basa basi untuk perkara ini. Saya juga menjalankannya. Jadi bukan semacam “tips” yang kering, tanpa isi dan omong kosong belaka. Justru kesederhanaan ini, menjadikan semua orang bisa menjalankannya.
Saya pribadi, terus belajar menjadi orang yang hemat. Di sini, jelas ya, hemat, bukan pelit. Saya merasakan, ketika menjalankan hidup hemat, maka semua rasa-rasanya cukup. Tapi, tentu bukan alasan berdiam diri dan menerima begitu saja. Hidup berjalan, semua semakin mahal saja. Tak ada jalan paling jitu memang, selain terus meningkatkan pendapatan. Caranya bagaimana?
Ya seperti yang saya bilang di atas. Terus menciptakan peluang. Membuka diri pada orang-orang baru. Tentu, tak elok langsung “menodong”. Cara paling elegan adalah “Kolaborasi”. Apa yang bisa kita kolaborasikan? Begitu siasatnya. Namanya kolaborasi, pasti sama-sama untung, sama-sama senang. Setiap orang pasti menginginkannya.
Sambil berjalan, terus komunikasikan. Apapun itu, tak peduli misalnya masalah sekalipun. Saya percaya, segala permasalahan, sebesar apapun, akan bisa terselesaikan jika dikomunikasikan. Tentu pada orang yang tepat. Selebihnya, terus komunikasikan ide-ide bisnis. Produk-produk baik barang maupun jasa yang kita miliki. Kenapa di sini saya memilih istilah “Terus Komunikasikan”. Ya, karena orang tidak suka “Dijualin”, tapi mereka suka “Beli”. So, itulah beberapa siasat yang bikin hidup kita selamat. []
No Related Post